6 Lulusan 2019 STIKes Estu Utomo Siap Bekerja di Jepang

Berita EUB

SOLO, STIKES ESTU UTOMO–Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo menyelenggarakan Wisuda Ahli Madya dan Sarjana, Kamis (12/9/2019), di Sunan Hotel. Sebanyak 44 lulusan terdiri dari 40 lulusan program studi D3 Kebidanan dan 4 lulusan Sarjana Keperawatan.

Sri Handayani, SST, M.Kes selaku Ketua STIKes Estu Utomo mengatakan “Sejak Rubah bentuk dari akademi menjadi sekolah tinggi berkomitmen untuk peningkatan akreditasi guna menjamin pengelolaan. Dan alhamdulillah pada tahun ini hasil akreditasi perguruan tinggi B. Demikianpun untuk akreditasi program studi Sarjana Keperawatan juga B“, Handayani melanjutkan “Lulusan tidak perlu khawatir karena sudah memenuhi persyaratan apabila mau melamar CPNS ataupun instansi pelayanan kesehatan di luar pemerintah”.

“Kami merasa bersyukur bisa menyelesaikan Studi tepat waktu di STIKes Estu Utomo. Karena telah mendapatkan BIDIKMISI dan mendapatkan ilmu, pendidikan berkarakter dan ketrampilan yang sangat berguna untuk diabdikan pada umat manusia. Mohon doa restu inshaallah akhir tahun ini kami akan bekerja di Jepang”. Kata Bellagama wisudawati terbaik II program studi D3 Kebidanan. Lulusan tahun ini selain Bellagama juga terdapat 5 lulusan lainnya yang akan magang ke Jepang.

Nanda mewakili 44 lulusan STIKes Estu Utomo, menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen, pembimbing, penguji, karyawan dan segenap civitas STIKes Estu Utomo.  Kepada teman-teman seangkatan dan terlebih kepada orang tua, ibu dan Bapak (semoga menyaksikan di Surga-Nya). Nanda lulusan yang belum lama ini ditinggalkan Bapaknya menghadap Yang Kuasa. Lanjut Nanda, semoga STIKes Estu Utomo selalu unggul, berkembang pesat dan sukses. “Kami sangat mengapresiasi kepada yayasan Estu Utomo, pimpinan dan dosen serta karyawan yang telah tulus ikhlas mendidik, membimbing dan mengajar anak-anak kami, semoga menjadi amal shaleh dan memperoleh imbalan yang berlipat-lipat dari Allah SWT”. Sambutan Sulistya mewakili orang tua wisudawan.

Wisuda kali dirangkai juga dengan angkat sumpah profesi bidan dan pelantikan tenaga kesehatan. Pengambilan sumpah profesi dipimpin oleh Pengurus Daerah IBI Jawa Tengah dan Pelantikan tenaga kesehatan oleh Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. Lulusan yang dilantik telah dinyatakan kompeten melalui uji kompeten secara nasional. Pada tahun ini peserta uji kompetensi dari STIKes Estu Utomo lulus 99%. Dr. Yulianto Prabowo, M.Kes (Ka. Dinkesprop Jateng), berpesan kepada tenaga kesehatan yang baru “Tiga bekal untuk sukses didunia kerja, yaitu integritas, patriotisme dan kecakapan hidup. Ketiga hal ini tidak boleh ditinggalkan. Seseorang yang hanya memiliki integritas dan patriotisme tetapi tidak punya kecakapan hidup akan menjadi pengangguran. Seterusnya kalau hanya punya integritas dan kecakapan hidup bisa menjadi fanatis. Begitupun kalau hanya memiliki patriotisme dan kecakapan hidup bisa menjadi penjahat”.

Dalam kesempatan ini H. Suharyanto, SE, MM, MBA selaku pengurus yayasan mengatakan “Yayasan Estu Utomo sejak awal tahun 2018 didukung sepenuhnya oleh Yayasan Dharmais Jakarta. Oleh karena itu guna meningkatkan akselerasi kualitas pengelolaan STIKes Estu Utomo yayasan memprogramkan melalui pendanaan internal guna mewujudkan Tri Dharma Perguruan tinggi, khususnya di bidang Riset dan pengembangan serta pengabdian ke masyarakat. Optimalisasi STIKes EU sebagai kampus Siaga Bencana kerjasama dengan PMI. Dan dengan memperluas pelibatan  SDM dari STIKes EU dan Masyarakat. Lebih lanjut Suharyanto mengatakan “STIKes EU akan mengembangkan program studi baru profesi keperawatan/ Nerse sesuai permintaan masyarakat  dan sesuai Renstra STIKes EU. Oleh karena itu “Butuh support dari pemerintah untuk bersinergi dalam bidang kesehatan”. Dalam kesempatan ini Suharyanto juga berpesan “Tantangan perguruan tinggi di Era 4.0 semakin dinamis dan kompetitif, sangat terbuka peluang untuk berkembang namun juga sekaligus menjadi ancaman kalau tidak bisa menyesuaikan diri dengan dinamika yang ada. Oleh karena itu bagi lulusan “Janganlah pernah berhenti menuntut ilmu dan teruslah mengembangkan potensi diri dalam dunia pendidikan”. (Sarwoko)